Fokus Jatim
Kwarda Pramuka Jatim dan FKM Universitas Airlangga Tandatangani Kesepakatan Bersama
SURABAYA, 19 NOVEMBER 2024 - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengajak semua pihak untuk melakukan kerja sama lintas sektor. Karena menurutnya, hal itu dapat menciptakan sebuah ekosistem yang mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045 yang lebih sehat, cerdas dan berkualitas.
Ajakan itu disampaikan Adhy dalam acara penandatanganan kesepakatan bersama antara Kwarda Pramuka Jawa Timur dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) di Ruang Bhinaloka Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur, Selasa (19/11).
Penandatanganan yang dilakukan oleh Ketua Kwarda Pramuka Jatim HM Arum Sabil dengan Dekan FKM Unair, Santi Martini tersebut, memuat kesepakatan bersama tentang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat antara kedua belah pihak yang nantinya dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan di Jawa Timur.
"Saya ucapkan terimakasih kepada Kwarda Pramuka Jawa Timur dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga atas inisiatif dan komitmennya untuk berkolaborasi demi kemajuan bangsa dan demi terwujudnya Indonesia Emas 2045,” ujar Adhy.
Adhy yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Pembimbing Daerah Pramuka Jatim ini menyampaikan bahwa momentum ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bidang kesehatan.
“Saya sangat mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan kedua belah pihak yang telah menandatangani kesepakatan ini, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk terlibat aktif dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada masyarakat,” ungkapnya.
“Saya optimis, kolaborasi ini tidak hanya akan berdampak positif pada peningkatan kualitas layanan kesehatan di Jawa Timur, tetapi juga akan mempercepat tujuan pembangunan kesehatan yang berkelanjutan di Indonesia,” tambah Adhy.
Kerja sama yang dilakukan Kwarda Pramuka Jatim ini, kata Adhy, bukanlah kali pertama. Ia menyebut kolaborasi dengan berbagai pihak dalam memberikan sumbangsih pembangunan di Jawa Timur sudah beberapa kali. Seperti halnya kerja sama dengan BNNP dan BPBD Jatim.
Dengan kolaborasi tersebut, Adhy berharap agar ke depan peningkatan SDM Pramuka di Jawa Timur agar terus ditingkatkan dengan berbagai keilmuan, baik itu secara formal maupun nonformal, agar terciptanya kualitas SDM yang profesional dalam menjalankan tugas.
“Sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat, maka Kwarda ingin memberi kesempatan kepada semua anggota Pramuka kita untuk bisa lebih bermanfaat, dengan cara lebih profesional dalam menjalankan tugasnya yakin dengan ilmu,” katanya.
“Kami ingin apa yang sudah dibangun dalam kebijakan SDM ini, dapat dijadikan motivasi dan semangat dalam meningkatkan keilmuan anggota. Jawa Timur memandang sangat penting persoalan SDM di bidang pendidikannya,” imbuhnya menegaskan.
Hal tersebut juga, kata Adhy, sejalan dengan penanganan-penanganan masalah penanggulangan kemiskinan yang dihubungkan dengan persoalan ekonomi yang pada akhirnya mengarah pada persoalan pendidikan.
Konsep Sosial Invesment (SI) seperti, pendidikan, enterpreneur dan pemberian modal merupakan sebuah strategi kebijakan yang akan terus ditingkatkan dalam pembangunan SDM di Jawa Timur. Hal itu nantinya mampu menjadikan SDM yang ada bisa berkualitas, bersaing dan memiliki kemandirian.
“Intinya bagaimana meningkatkan kualitas SDM itu sebagai sebuah investasi, dari mulai dalam kandungan sampai dia mendapatkan pendidikan terakhir, sehingga nantinya bisa bersaing dalam hidup bermasyarakat, kehidupan kita akan lebih baik kalau kita mempunyai kemampuan dalam kemandirian ekonomi,” pungkasnya.
Dalam penandatanganan kesepakatan ini juga dilakukan pemberian piagam penghargaan dan tali asih senilai Rp5 juta oleh Ketua Majelis Pembimbing Kwarda Pramuka Jatim Adhy Karyono kepada warga Mojo Kabupaten Kediri,Mohammad Anwar atas dedikasi, empati, ketulusan hati, kepedulian dan keberanian dalam penyelamatan korban tenggelam dengan alat pancing.